Ratusan Peserta Mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018
Kata Indo. Para pemuda berbakat di Pekanbaru tampaknya sangat antusias mengikuti
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018. Pasalnya, hari pertama
dibuka proses pendaftaran sudah ada sekitar 450 pemuda-pemudi yang
mendaftar. Jumlah tersebut pun diperkirakan akan terus bertambah.
“Ini jumlah yang cukup fantastik sekali. Kita melihat, masyarakat
Pekanbaru sangat antusias sekali,” tutur Fung Permadi, Manager Tim PB
Djarum di Pekanbaru. Ramainya peminat dikarenakan, Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia (PBSI) Riau baru kali ini membuka Audisi Umum Djarum
Beasiswa Bulutangkis 2018 di Pekanbaru.
Pendaftaran berlokasi di salah satu Gelanggang Olahraga Remaja (GOR)
Angkasa, Kecamatan Payung Sekaki. Audisi ini bertujuan untuk menjaring
bibit-bibit unggul calon atletik muda bulutangkis dengan kategori usia
11, 13 dan 15 tahun.
Fung Permadi mengungkapkan, pencarian ini akan berlangsung selama tiga hari kedepan. Selain di Pekanbaru, juga akan digelar di Balikpapan, Manado, Purwokerto, Surabaya, Cirebon, Solo Raya terakhir di Kudus yang sekaligus tempat dilangsungkannya sesi final.
“Animo peserta yang mendaftar calon pebulutangkis usia dini sangat banyak sekali. Ditambah dukungan moril orang tua masing-masing peserta calon serta pelatih lokal juga mewarnai jalannya audisi ini,” ucap Fung.
Lebih lanjut Fung menjelaskan, untuk tahapan pertama, peserta harus menjalani seleksi (Screeninng) melalui pengamat yang langsung dari tim pencari bakat PB Djarum.
Mereka akan saling bertanding sesuai kategori usia. Lalu peserta yang lolos Screeninng akan masuk ke fase turnamen, disini akan bertarung dengan sistem gugur.
Sementara itu, Christian Hadinata, Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum menambahkan dalam kategori ini dicari untuk sektor tunggal putra dan putri. Ini menjadi catatan tersendiri lantaran memiliki tiga kategori usia dini.
“Tahun lalu kita hanya fokus pada usia 11 dan 13 tahun saja. Tahun ini kita menjaring lebih luas yang bagus terutama kelompok usia 15 tahun,” ujar Christian.
Dengan diadakannya beasiswa Djarum ini, diharapkan agar kedepannya Club Bulutangkis di Sumatera bisa meningkatkan kualitas dari pelatih-pelatih dan teknik para pemainnya.
Selain di Pekanbaru, audisi ini juga akan diselenggarakan di kota lain di pulau Sumatera. Sehingga bisa menemukan dan membentuk atlet-atlet yang berbakat menjadi kelas dunia.”Fakta nya, atlet yang bagus belum tentu baik. Keinginan kita menemukan atlet yang berpredikat atlet super dan mencari yang supernya,” sebutnya.
“Untuk kategori ajang Tomas Cup dan Uber Cup, kita akan mencari atlet yang berpotensi besar nilainya. Itu yang akan pilih kembali. Saya optimis Indonesia juara Thomas Cup,” pungkasnya.
Fung Permadi mengungkapkan, pencarian ini akan berlangsung selama tiga hari kedepan. Selain di Pekanbaru, juga akan digelar di Balikpapan, Manado, Purwokerto, Surabaya, Cirebon, Solo Raya terakhir di Kudus yang sekaligus tempat dilangsungkannya sesi final.
“Animo peserta yang mendaftar calon pebulutangkis usia dini sangat banyak sekali. Ditambah dukungan moril orang tua masing-masing peserta calon serta pelatih lokal juga mewarnai jalannya audisi ini,” ucap Fung.
Lebih lanjut Fung menjelaskan, untuk tahapan pertama, peserta harus menjalani seleksi (Screeninng) melalui pengamat yang langsung dari tim pencari bakat PB Djarum.
Mereka akan saling bertanding sesuai kategori usia. Lalu peserta yang lolos Screeninng akan masuk ke fase turnamen, disini akan bertarung dengan sistem gugur.
Sementara itu, Christian Hadinata, Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum menambahkan dalam kategori ini dicari untuk sektor tunggal putra dan putri. Ini menjadi catatan tersendiri lantaran memiliki tiga kategori usia dini.
“Tahun lalu kita hanya fokus pada usia 11 dan 13 tahun saja. Tahun ini kita menjaring lebih luas yang bagus terutama kelompok usia 15 tahun,” ujar Christian.
Dengan diadakannya beasiswa Djarum ini, diharapkan agar kedepannya Club Bulutangkis di Sumatera bisa meningkatkan kualitas dari pelatih-pelatih dan teknik para pemainnya.
Selain di Pekanbaru, audisi ini juga akan diselenggarakan di kota lain di pulau Sumatera. Sehingga bisa menemukan dan membentuk atlet-atlet yang berbakat menjadi kelas dunia.”Fakta nya, atlet yang bagus belum tentu baik. Keinginan kita menemukan atlet yang berpredikat atlet super dan mencari yang supernya,” sebutnya.
“Untuk kategori ajang Tomas Cup dan Uber Cup, kita akan mencari atlet yang berpotensi besar nilainya. Itu yang akan pilih kembali. Saya optimis Indonesia juara Thomas Cup,” pungkasnya.
Comments
Post a Comment